Pantai Lasiana
Selayang Pandang-----------------------
Pantai Lasiana mulai dibuka untuk umum sekitar tahun 1970-an. Sejak Dinas Pariwisata NTT memoles dengan membangun berbagai fasilitas pada tahun 1986, Pantai Lasiana ramai dikunjungi turis asing. Sesuai rencana pengembangan Pemkot Kupang, Pantai Lasiana akan dijadikan Taman Budaya Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada keseluruhan suku bangsa di dekat Pantai Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor.
Di pantai Lasiana ini banyak didapati lopo-lopo yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal untuk pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau kayu dan beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan alang-alang.
Keistimewaan
-----------------------
Pantai nan landai sekitar 3,5 hektar atau tepatnya 35.065 persegi ini, berudara sejuk karena dinaungi 65 pohon kelapa dan 230 pohon lontar tua yang hingga kini masih produktif. Pantainya berpasir putih halus, lautnya biru, airnya jernih dengan debur ombak yang bergulung-gulung kecil, tenang. Keindahan pantai ini bukan karena fasilitas buatan, tetapi lebih karena karakter alamnya.
Pantai Lasiana mempunyai topografi menarik, pada bagian barat terdapat perbukitan, sehingga keseluruhan kawasan ini mempunyai variasi unik, yaitu perpaduan antara perbukitan dan pantai.
Lokasi
-----------------------
Pantai ini terletak di Kecamatan Kupang Tengah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Akses Menuju Lokasi
-----------------------
Pantai Lasiana berjarak 12 Km dari pusat kota Kupang. Umumnya, pengunjung datang menggunakan angkutan umum, atau dengan kendaraan pribadi. Untuk angkutan umum pengunjung dapat naik jenis kendaraan colt, dengan biaya Rp. 5000.
Harga Tiket Masuk Lokasi
---------------------------
Pengunjung dipungut tiket masuk Rp 1.000 per-orang, Rp 500 per-sepeda motor, dan Rp 1.500 per-mobil/roda empat.
Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
-------------------------------------
Di pantai ini terdapat satu bangunan kios percontohan, tiga kios komersial, dua kios cinderamata, empat kamar mandi cuci dan kakus (MCK), satu kolam renang dan instalasi air, satu kantor pengelola, satu panggung hiburan rakyat, dan tiga unit home stay. Umumnya para pedagang berjualan mulai Sabtu sore, sepanjang hari Minggu dan hari libur lainnya. Selain menyediakan minuman dan makanan ringan, pedagang kecil di sekitar pantai juga menjajakan kelapa muda, jagung muda bakar dan pisang gepe.
.:. Air Terjun Oenesu
Menyebut Oenesu bagi orang Kupang berarti menawarkan bersantai di suasana segar. Sebagai salah satu dari sedikit air terjun yang ada di Kupang, tempat wisata air terjun Oenesu menjadi pemberhentian sejenak bagi warga Kupang mereguknya segarnya hawa yang ditawarkan tempat ini.
Perhatikan, pada hari Sabtu atau Minggu maka rombongan muda-mudi atau keluarga banyak yang mendatangi tempat ini. Lokasi ini berjarak kurang lebih 17 km dari Kupang dan jalan menuju tempat ini cukup baik. Aku sendiri tidak mengalami masalah sama sekali menggunakan sedan ke tempat ini. Memang sempat muncul kekuatiran terutama adanya satu jembatan kayu yang harus dilewati untuk sampai ke lokasi ini.
Justru yang belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pengelola tempat ini adalah kondisi jalan dan penataan di lokasi wisata ini. Jalan yang masih berupa jalan tanah berbatu-batu serta tidak adanya tempat parkir kadang membuat tempat ini tampak semrawut dengan mobil dan motor yang diparkir semaunya.
Begitu sampai di lokasi maka anda akan disambut dengan genangan air yang merupakan bagian atas air terjun. Debit air terjun ini cukup stabil, pada musim kering sekalipun debit air masih lumayan dapat dinikmati. Foto-foto di atas diambil pada bulan Oktober, masuk bulan-bulan yang kering dan panas yang menyengat.
Debit pada musim hujan tentu akan lebih besar, mungkin bisa dua kali lipat di banding musim panas. Pada saat itu jika kita tepat di bawah air terjun suara deru air terjun seakan menenggelamkan suara kita sendiri. Jangan heran kalau kita sering mendengar teriakan-teriakan dan suara tertawa yang cukup dari pengunjung yang menikmati air terjun ini.
Sampai di lokasi, ada dua jalur yang dapat dipakai untuk turun menikmati air terjun ini. Sebelah kiri lokasi terdapat jalan menurun yang cukup terjal yang akan membawa anda ke sebuah jembatan jauh di bawah air terjun utama. Dari jembatan yang masih baru ini (saat tulisan ini dibuat), anda bisa melihat beberapa tingkat air terjun.
Jalur lain dapat anda coba melalui jembatan kayu. Jembatan ini sebenarnya cukup membahayakan terutama untuk anak-anak karena kayu tidak terpasang menutup semua ruasnya. Jika tidak hati-hati anda dapat terperosok. Jaga anak-anak anda sewaktu melewati jembatan ini. Setelah itu anda harus menuruni anak tangga yang lagi-lagi curam, itupun kondisi anak tangganya tidak rata. Ini juga saya ingatkan kembali pada anda untuk berhati-hati.
Membawa bekal waktu turun sangat disarankan karena naik turun untuk mengambil makanan ke atas sangat melelahkan. Namun sesampai di bawah, pemandangan air terjun seakan membilas rasa penat anda. Jangan takut batuan di tempat ini tidak licin, karena airnya yang mengandung kapur cukup tinggi (ciri khas air di Kupang) maka batu jadi terasa kesat. Suasana yang rindang karena banyak pohon-pohon besar tumbuh di sekitar air terjun. Ini masih ditambah dengan suitan-suitan burung yang sering terdengar nyaring dari balik pepohonan. Anda bisa langsung memilih berendam di salah satu anakan air terjun atau memilih menelusuri ke bawah. Gerak tarian air terjun membentuk alur-alur yang unik, hati-hati karena beberapa cekungan tingkat air ini ada yang dalam.
Andapun bisa sekedar membentangkan tikar dan bermalas-malasan menikmati sejuknya hawa serta deru suara air terjun. Keriangan suara pengunjung seakan mengajak anda ikut riang.
.:. Pantai Tablolong ( Surga Para Pemancing )
Tiap tahun, pemerintah NTT rutin menggelar turnamen memancing internasional di selat yang diapit pulau Rote dan pulau Timor. Perairan sejauh 10 mil dari garis pantai Tablolong di kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang itu merupakan jalur migrasi ikan cukup ramai dari laut Timor menuju laut Sawu. Sesuai jadwal, perlombaan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 4-6 Nopember. Sebanyak 27 pemancing asal Indonesia, Jepang, Jerman dan Amerika yang tergabung dalam 9 tim, bertolak ke arena perlombaan dari pantai wisata Tablolong pada pukul 05.00 Wita dan pulang pada pukul 16.00 Wita. Masing-masing tim dipandu seorang nelayan TablolongPeserta yang berhasil memperoleh ikan dengan berat paling tinggi, berhak menempati posisi pertama hari itu. Mereka memperebutkan total hadiah uang tunai Rp42.7 juta plus trophy gubernur NTT. Event ini diharapkan akan menarik wisatawan mancanegara berkunjung ke NTT menikmati panorama pantai dan pulau-pulau yang memesona dan belum terjamah polusi. Karena itu, jauh-jauh hari, pemerintah telah giat menggelar promosi. Mulai dari menerbitkan kalender event sampai brosur, iklan di media massa. Upaya pemerintah menyukseskan turnamen ini tampak dari persiapan yang cukup matang. Panitia menyiapkan regu penolong khusus yang disiagakan di lepas pantai.
Mereka juga diperlengkapi peralatan penyelamatan dan radio komunikasi untuk sewaktu-waktu mengirim laporan ke darat jika mengalami masalah di laut. Salah satu peraturan yang harus dicermati peserta adalah tidak boleh mengotori laut dengan membuang sampah. Pesisir ujung selatan pulau Timor memang menyuguhkan panorama pantai yang indah dan panorama bawah laut yang elok. Keindahan juga dihiasai dengan pepohonan pantai, seperti pohon Centigi yang tumbuh menyebar di bebatuan karang. Sayang, pohon Centigi mulai terancam karena ulah tangan-tangan jahil yang mengambil pohon tersebut untuk dijual ke pulau Jawa.
David Jones, peserta asal Amerika misalnya sangat mengagumi keindahan bawah laut karang beatrix yang berjarak sekitar 5 mil dari pantai. David menjuluki karang beatrix sebagai ‘supermarket ikan’ karena semua jenis ikan dapat ditemukan di lokasi itu. Dua karang lainnya yang tak kalah menarik adalah karang Dalam dan karang Tabui. Di tiga karang ini hidup jenis ikan yang sering dilombakan dalam berbagai turnamen memancing seperti jenis Marlin, Layaran, Tenggiri, Wahui, Kuwe, Barakuda, Lemadang, dan Tuna. Makanya, tidak heran sejumlah warga kota Kupang pecinta wisata bahari menggunakan perahu motor untuk memancing di kawasan itu sekitar setengah jam dari daratan.
Selain memancing pengunjung juga menikmati beragam spesies ikan secara berkelompok tampak seperti dalam akuarium raksasa. Meski demikian, para nelayan dan pemancing dilarang menangkap ikan menggunakan potas yaitu zat kimia yang dapat memabukkan ikan, namun dapat membunuh ikan kecil dan merusak karang. Terumbu karang di perairan ini juga dilarang untuk diambil. Untuk maksud itu, di dekat pantai telah dipajang sebuah papan bertuliskan ‘pusat olahraga memancing Tablolong’.
Papan itu dipajang pada pintu masuk menuju pantai sehingga dapat dilihat dari arah laut. Karena itu, anda jangan sampai melempar bekas bungkusan makanan ke laut. Tetapi jika ingin menarik perhatian ikan-ikan berenang di samping perahu, buanglah makanan pada pagi hari dan anda akan menyaksikan ribuan ikan warna-warni berebutan makanan.
Saat ini seorang pria Kanada membangun tiga unit homestay di lahan seluas dua hektare sekitar satu kilometer dari pemukiman warga. Puluhan warga kota Kupang biasa menginap di homestay tersebut yang dibangun di pinggir pantai. Harga sewa homestay per malam berbeda untuk wisatawan asing sebesar Rp100 ribu per malam plus tiga kali makan dan wisawatan lokal sebesar Rp 50 ribu plus tiga kali makan.
Selain tidak tersedia jaringan listrik, lingkungan homestay masih sepi, terutama pada malam hari hanya terdengar deburan ombak memecah karang. Di pagi hari jika mendengar kicauan burung sangat terasa kehidupan desa terpencil di pulau Timor. Tidak kalah dengan suguhan pemandangan di petang hari. Ketika malam menjelang, menyaksikan ribuan sinar lampu yang dipancarkan dari di rumah-rumah penduduk di desa Tablolong dan di pulau Semau merupakan pengalaman yang tak terlupakan.
Lokasi ini dapat ditempuh dari kota Kupang dengan mobil dan sepeda motor dengan perjalanan selama satu jam. Jalanan yang berkelok-kelok dengan rumah-rumah penduduk yang masih tradisional juga merupakan sensasi sendiri. Umumnya penduduk Tablolong merupakan keturunan asal pulau Rote yang dibawa Belanda di zaman penjajahan.
.:. Kolam Renang Baumata
Baumata adalah sebuah desa yang terletak 16 Km dari Kota Kupang atau 6 Km Arah Timur dari Bandara El Tari kupang, tepatnya di Kecamatan Kupang Tengah yang merupakan salah satu tempat rekreasi/objek wisata yang cukup dikenal dan ramai dikunjungi orang.Sebagai tempat rekreasi, selain terdapat Hutan Alam yang merupakan obyek wisata alam (Eco Tourist), Baumata terkenal juga dengan sumber mata air alamiah yang bersih dan segar. Saat ini Perusahaan air Aquamor yang telah mengekspor air mineralnya keberbagai daerah di NTT mengambil air dari sumber air Baumata. Demikian Juga dengan PDAM Kupang yang merupakan sumber air utama bagi Kota Kupang mendapatkan suplay air dari Sumber Air Baumata.
Daya tarik yang menonjol yang dimiliki obyek wisata alam Baumata adalah Kolam Renangnya baik bagi orang dewasa dan anak-anak peninggalan sejarahnya/situs yaitu gua alam yang cukup menarik dengan stalaktit dan stalakmit, berjarak ± 250 meter dari kolam renang. Masyarakat menyebutnya “Gua Jepang” yang merupakan bekas peninggalan Tentara Jepang sebagai tempat persembunyian selama perang dunia ke II
Selain menikmati pemandangan alamnya dengan udara yang sejuk, didekat kolam renang itu juga terdapat kolam alam yang dihiasi dengan bunga teratai sebagai tempat perlindungan beberapa habitat air tawar seperti jenis-jenis ikan dan udang. Juga saat ini oleh pihak pengelola, kolam tersebut telah dibudidayakan beberapa jenis ikan yang potensial untuk dikonsumsi antara lain : Ikan Bandeng, Tawes dan Ikan Mas.
Daya Tarik Wisata
Baumata merupakan salah satu tempat rekreasi dan wisata alam yang cukup menarik minat banyak orang. Kegiatan yang dapat dilakukan selain menikmati pemandangan alam dengan udaranya yang sejuk, berkemah, kegiatan fotografi, kebudayaan tradisional masyarakat yaitu “Tarian Hering” yang biasa ditarikan untuk menyambut para pembesar atau Tamu Agung.
Bagaimana Menuju ke Lokasi
Tempat rekreasi Baumata hanya dapat ditempuh melalui jalan darat ± 30 menit dengan menggunakan kendaraan umum (Bemo) dari Kupang jurusan Penfui – Baumata - nomor 15 dan nomor 16, maupun dengan Jeep, Taxi, Sepeda Motor ataupun dengan bersepeda.
Sarana Penunjang
Lokasi wisata ini hanya dibuka pada Hari Jumat, Sabtu dan Minggu atau pada hari libur lainnya. Terutama pada pada hari libur obyak wisata akan dikunjungi oleh banyak pengunjung yang berdatangan dari kota KUpang maupun daerah sekitarnya.
Telah tersedia tempat parkir, kamar ganti, Toilet, Warung makan.
Harga Karcis masuk ke lokasi
- Dewasa seharga Rp.5.000/ orang
- Anak-anak seharga Rp 3.500 / orang
- Sewa Ban / pelampung, Ban Kecil Rp.5000, Ban Besar Rp.10.000
.:. Taman Wisata Alam Pulau Menipo
Letak :
Luas : sekitar 2.449,50 hektar di selatan Pulau Timor yang secara administrasi pemerintahan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Amrasii, Kabupaten Kupang berada sekitar 118 Km sebelah timur Kota Kupang, dengan luas sekitar 2.449,50 hektar
B I O T I K
Tipe Vegetasi : hutan kering dan savana
Flora
Didominasi oleh jenis-jenis lontar (Borrasus flabelefer), asam (Tamarindus indica), kesambi (Schleichera oleosa), dan waru (Hibiscus tiliacius); tipe vegetasi hutan pantai ditumbuhi cemara laut (Casuarina equisetifolia); serta tipe vegetasi hutan bakau didominsi oleh jenis Rhizophora mucronata, Bruguiera conyugata dan Bruguiera exaristata.
Fauna
Rusa Timor (Cervus timorensis), Kera (Macaca fascicularis), Babi Hutan (Sus vitatus), Biawak (Varanus salvator), Ular Sanca Timor (Phyton timorensis), Burung Pelikan (Pelicanus sp), Burung Camar (Sterna sp), Burung Perkici (Tricholosus haematodus), Burung Kakatua Putih Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), Elang Laut (Haliaretus leucogaster), Raja Udang (Halcyon sp), Pecuk Ular (Anhinga melanogaster), Raja Udang (Halycon sp), Pecuk Ular (Anhinga melanogaster), Burung Gelatik (Padda fuscata), Bangau Putih (Egretta sacra), Burung Perkutut (Geopelia striata), Bangau Hitam (Ciconia episcopus), dan Burung Koakiu (Philemon inornatus). Disamping itu, terdapat pula aneka jenis fauna perairan dan laut seperti Buaya Muara (Crocodilus porosus), Penyu belimbing (Dermocheyis coriacea), Penyu tempayan (Caretta caretta), dan Penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
W I S A T A
Pantai Pasir Putih
Panorama alam, dari kawasan ini kita dapat menikmati indahnya panorama alam berupa hamparan laut lepas di pantai selatan, dan pada malam hari dalam keadaan cuaca yang cerah dan laut tenang akan terlihat kelap-kelip cahaya lampu ditepi pantai utara benua Australia. Selain untuk menikmati alam, para pengunjung bisa memanfaatkan obyek wisata ini untuk kegiatan memotret dan selancar angin.
Keindahan pantai ini didukung oleh terbentuknya pantai yang dangkal sebagai konsekuensi adanya hubungan dekat dengan daratan Pulau Timor yang diperbaharui oleh pendangkalan laut. Konon proses ini telah terbentuk ratusan tahun lalu sebagai akibat dari perembesan ombak laut yang besar.
Relief Bukit Pasir
Dibagian sisi Barat Pulau Menipo terdapat bukit pasir setinggi 15 m, yang terbentuk akibat terpaan angin, bukit pasir memiliki daya tarik tersendiri dengan relief seperti ukiran, membawa pengunjung seperti di padang pasir sebenarnya.
Padang savanna
Secara ekologis padang savana merupakan turunan dari ekosistem dataran rendah, dimana vegetasinya berubah karena sering terjadi kebakaran dan penebangan pohon-pohonan. Di padang ini kita bisa menyaksikan rusa timor yang sedang mencari makan dan bermain. Pengunjung bisa memanfaatkan obyek wisata ini untuk olah raga lintas alam, berkemah dan memotret.
Tempat Pendaratan Penyu
Pada musim bertelur penyu antara bulan Agustus sampai dengan Nopember dapat dinikmati atraksi penyu yang menuju daratan untuk bertelur, biasanya dilakukan pada saat pasang tertinggi yaitu pada bulan purnama. Pengunjung dapat mengamati dari dekat penyu yang bertelur dan anak penyu (tukik) yang menetas karena waktunya hampir bersamaan.
Wisata lain
Disekitar Taman Wisata Alam Menipo terdapat beberapa obyek wisata alam lainnya yang bisa dinikmati yaitu Taman Wisata Alam Camplong, obyek wisata alam Tesbatan yang terkenal dengan air terjun bertingkat tujuhnya, serta pantai Pakubaum yang memiliki keindahan alam pantainya.
Sarana Prasarana :
Sampai saat ini belum tersedia sarana prasarana wisata khusus mengingat kawasan wisata ini masih dalam tahap awal pengembangan. Bagi para pengunjung tersedia tempat menginap sederhana yang cukup murah, tempat makan, serta toko minuman dan makanan ringan disekitar kawasan.
.:. Taman Wisata Hutan Camplong
A. Selayang PandangHutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk, karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora seperti kayu merah, pinus, lontar, eucalyptus, dan beragam jenis fauna seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo).
Di setiap akhir pekan, yakni Jumat hingga hari Minggu, hutan wisata ini banyak dikunjungi oleh warga kota Kupang. Mayoritas pengunjung adalah keluarga yang mengajak anak-anak mereka yang berusia dikisaran 7-12 tahun.
B. Keistimewaan
Kawasan hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan (Olive-shouldered Parrot) dan merpati berpunggung hitam (Black-backed Fruit-Doves). Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu cendana (Santalun Album). Selain itu terdapat pula berbagai goa buatan, peninggalan Jepang semasa perang dunia kedua. Gua ini mengandung nilai sejarah karena menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang ketika diserbu oleh warga yang tinggal di sekitar Hutan Camplong.
C. Lokasi
Hutan wisata ini terletak di pinggiran jalan menuju Kota Soe, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, atau 46 kilometer dari kota Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
D. Akses Menuju Lokasi
Dari kota Kupang menuju Hutan Camplong dapat ditempuh dengan naik angkutan umum berupa minibus jurusan Soe dengan biaya Rp. 7000. Sedangkan jika menggunakan jasa taksi dikenakan biaya sebesar Rp. 100 ribu.
E. Harga Tiket Masuk Lokasi
Tiket masuk kawasan hutan wisata sebesar Rp. 3000.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Hutan wisata Camplong mempunyai fasilitas air bersih dalam bentuk kran dan kolam yang ditempatkan di samping jalan setapak. Juga tersedia beberapa sarana seperti losmen yang terdapat di samping jalan besar yang menghubungkan antara kota Kupang dan Kota Soe.
.:. Pantai Kolbano
Bagi kebanyakan wisatawan mengunjungi pesisir pantai yang dipenuhi hamparan pasir putih atau pasir hitam merupakan hal biasa yang dapat kita lihat, namun bagaimana dengan pesisir pantai yang dipenuhi hamparan batu berwarna-warni yang sangat indah dan unik, bisa jadi menjadi pemandangan baru bagi Anda. Ini bisa Anda lihat dan rasakan hanya di sepanjang pesisir Pantai Kolbano.Pantai Kolbano terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Luas wilayah Desa Kolbano 17 Km2. Pantai Kolbano terkenal dengan batu warnanya dan sudah dimanfaatkan penduduk setempat sejak tahun 1971.
Batu warna di pesisir Pantai Kolbano ini, memiliki bermacam ragam bentuk dan warna. Ada yang berwarna merah, hijau, kuning, hitam, bahkan batu yang bercorak pun ada. Juga ada batu yang memiliki tiga warna (merah, hitam dan krem).
Keindahan Pantai Kolbano ini dapat dinikmati oleh wisatawan baik yang berasal dari daerah sekitar Nusa Tenggara Timur dan berbagai daerah lainnya. Bila Anda tinggal di Jakarta, maka Anda dapat menggunakan pesawat Mandala Airlines, Sriwijaya Airlines, Batavia Airlines atau Merpati Airlines dengan tujuan Kupang yang ditempuh selama ± 6 jam.
Setibanya di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, ada 2 (dua) pilihan yang dapat Anda lakukan : Anda dapat menginap 1 (satu) malam di Kupang atau Anda dapat langsung melanjutkan perjalanan menuju Pantai Kolbano (tergantung waktu yang ada). Jika Anda ingin tetap melanjutkan perjalanan ke Pantai Kolbano, maka Anda dapat menggunakan jasa travel atau bus kota jurusan Kolbano dengan membayar ongkos seharga Rp.60.000,-. Namun disarankan agar Anda berangkat pada Pk. 06.00 WITA, karena bus yang berangkat dari terminal bus Kupang hanya satu kali perjalanan dan perjalanan dari Kupang ke pantai Kolbano ditempuh selama ± 6 jam.
Jika Anda sudah tiba di Pantai kolbano, Anda dapat mencari rumah penginapan di rumah penduduk dengan sistem sewa, atau Anda dapat menginap di Mess Pemda TTS
Bagus banget pesona alam panta Lasiana ini.
BalasHapus